Rabu, 23 November 2016

TUGAS SOFTSKILL BAHASA INGRIS 2 ( DEGREE OF COMPARISON)


Mobile Banking
Mobile banking is becoming more and more popular in countries of the Third World. While in developed countries almost all people have bank accounts, only a small part of the population in under developed countries has access to banks.
In mobile banking a person who wants to send money does so by sending the amount via text to the receiver’s phone number. The person who receives the money goes to an authorized local shop that and withdraws the cash.
There are many examples for mobile banking in the Third World. Hospitals in Tanzania send money to women so that they can pay for the bus fare to the hospital.  In Afghanistan the government pays its policemen by mobile phone. Coffee plantation owners in East Africa send workers their money via text.
Mobile banking has become popular where there are few banks but where most of the people have a mobile phone. The potential market is especially large in South America where only 35% of the people have bank accounts but 90% have mobile phones.
Many mobile phone companies are taking over banking services in under developed countries. In the last two years almost one million people in six African countries have signed up with European mobile operator Orange. In Kenya and Tanzania, British operator Vodaphone has  20 million customers who send money to other people in the country and abroad.
In Pakistan, Norwegian mobile phone company Telenor has been offering mobile banking since 2008. People can withdraw money at almost 11,000 shopsthroughout the country. Pakistan itself has only a little over 8,000 banks. Money transfers are limited to $120, with Telenor taking 5% of the amount.
The number of mobile banking customers is expected to rise in Third World countries from currently 60 million to almost a billion in 2015. Over 80% of these costumers live in Latin America, Africa and Asia.
In the developed world mobile banking has not become a serious option because most customers have bank accounts and transfer their money via Internet banking. As more and more Americans and Europeans buy smartphones mobile banking will probably increase.


Selasa, 28 Juni 2016

ADA TIDAKNYA KARTEL DALAM PENGARUH HARGA DAGING ?



11. Benarkah ada kartel yang bermain di pengaruh harga daging yang terlalu tinggi?

Menurut saya ada,menurut sumber yang saya baca, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) sedang menyelidiki kemungkinan adanya keterlibatan kartel dalam perdagangan daging sapi.Karena biasanya menyelang puasa dan idul fitri selalu terjadi penurunan pasokan dan kenaikan harga,ketua KPPU syarkawi menduga penurunan dan kenaikan harga daging sapi di beberapa daerah terjadi karena permainan beberapa pihak yang ingin meraih keuntungan pribadi dari kondisi ini.

Syarkawi menduga  telah terjadi perilaku antipersaingan yang dilakukan pelaku usaha secara berkelompok dan menjurus ke kartel,KPPU menduga ada importir yang bermain dengan menahan pasokan daging sehingga menyebabkan kelangkaan.Kelangkaan pasokan akan memaksa pemerintah memebuka keran impor dan menguntungkan mereka sebagai importir,tindakan menimbun yang menyebabkan penurunan pasokan dan kenaikan harga merupakan pelanggaran persaingan yang bisa dipidana.KPPU menyebutkan harga daging menyelang lebaran masih bertengger dikisaran harga Rp 130 ribuan.


SUMBER :

http://sekilasweb.wordpress.com/2015/08/12/daging-mahal-antara-kartel-spekulan-penimbun-daging-atau-kurangnya-sapi

CONTOH PERSAINGAN TIDAK SEHAT



2. CARILAH  PERSAINGAN  TIDAK SEHAT  LAINNYA  BESERTA CONTOHNYA

MONOPOLI PERDAGANGAN DAN PERSAINGAN TIDAK SEHAT

Monopoli menggambarkan suatu keadaan dimana terdapat seseorang dalam sekelompok orang yang menguasai suatu bidang tertentu secara mutlak, tanpa memberikan kesempatan kepada orang lain untuk ikut ambil bagian.Monopoli diartikan sebagai suatu hak istimewa (previlege),yang menghapuskan persaingan bebas,yang tentu pada akhirnya juga akan menciptakan penguasaan pasar.

CONTOH KASUS:

Indosat: Pemerintah Harus Stop Monopoli Telkomsel di Luar Jawa
"Kalau terus dibiarkan bisa menguasai 90 persen bahkan mungkin bisa 100 persen," Alexander Rusli.
Suara.com - Operator telepon seluler PT Indosat Ooredo minta pemerintah sebagai regulator bersikap adil dalam bisnis telekomunikasi dengan tidak memberi perlakuan khusus kepada Telkomsel, anak usaha BUMN Telkom.

"Persaingan industri seluler di luar Jawa sudah tak sehat lagi karena pihak Telkomsel sudah bisa menguasai pangsa hingga 80 persen dan kalau terus dibiarkan bisa menguasai 90 persen bahkan mungkin bisa 100 persen," kata President Director and Chief Executive Officer PT Indosat Ooredoo Tbk Alexander Rusli kepada pers, di Jakarta, pekan ini.

Menurutnya, saat ini operator seluler selain Telkomsel susah berkembang dan membangun jaringan di luar Jawa. Ini disebabkan oleh ada regulasi yang dikeluarkan pemerintah menguntungkan Telkomsel.

Sejumlah regulasi yang dinilai menghambat perkembangan perusahaan seluler untuk berusaha di luar Jawa, antara lain adanya hambatan koneksi yang justru dikeluarkan oleh regulator.
"Bahkan pada beberapa daerah ada yang lebih brutal lagi, yaitu toko yang menjual kartu di luar Telkomsel diancam untuk tidak disuplai kartu Telkomsel," katanya lagi.

Dikatakannya, ada pula yang melakukan modus dengan memborong pembelian kartu perdana dan selanjutnya dibuang begitu saja.

Alexander mengatakan, kejadian seperti ini sebenarnya sudah berlangsung sangat lama dan dibiarkan, karena operator seluler di luar Telkomsel berharap agar ada tindakan dan upaya regulator untuk perbaikan.

"Memang salah kami juga sebagai operator di luar Telkomsel yang tidak segera bertindak saat itu.Tapi mengingat kondisinya kian tak sehat dan cenderung monopoli, maka hal seperti itu tak bisa dibiarkan terus menerus," kata dia pula.

Dia memberikan contoh lain, yaitu ketika Indosat Ooredoo ingin sewa fiber optic milik PT Telkom untuk perluasan jaringan di Maluku, oleh PT Telkom dikatakan belum siap.

"Tapi kenapa kalau Telkomsel yang sewa bisa.Ini kan bentuk-bentuk persaingan usaha tak sehat," ujarnya.

Pihaknya, katanya, kemarin secara resmi telah menyampaikan surat kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika sebagai regulator untuk mengadukan masalah ini.

"Sebenarnya operator seluler lain di luar Telkomsel seperti XL Axiata, Axis, dan Smartfren juga mengeluhkan hal yang sama, tapi mereka belum berani bersuara," katanya lagi.

Dia berharap agar pemerintah segera membenahi kondisi seperti itu, dan mengeluarkan regulasi yang adil serta tidak memberikan keuntungan kepada satu perusahaan saja. (Antara)

SUMBER:
 

Jumat, 13 Mei 2016

Kasus perlindungan konsumen



Heboh kasus beli iPhone dapat sabun, Lazada: Lagi kita telusuri





 




 Merdeka.com – Lazada baru saja dihantam dengan  complain hebat dari konsumennya yang kecewa. Pasalnya, iPhone 6 Plus yang dibeli konsumen itu di Lazada 'berubah' menjadi sabun batangan saat diterima. Hal itu dikatakan oleh Danis, si konsumen, dalam akun Twitter-nya @danisdarusman.
"Beliiphone 6+ nyampenya sabun nuvo! Hanya di @LazadaID BURUAN GUYS!!! Buruan bangkrut maksudnya lo," tulisDanis, Senin (29/06).
Komentar itu sontak ditanggapi oleh PR Manager Lazada, Tania Amalia melalui akun Twitter @amaliatanya.
"@danisdarusman Hi Danis, mungkin tweet sayasebelumnyabelumterbaca. Saya PR Manager Lazada, boleh saya minta  kontaknya supaya bias saya bantu?" tulis @amaliatanya.
Secara terpisah, Merdeka.com pun menghubungi Tania melalui telepon. Menurutnya, saat ini sedang ditelusuri masalah tersebut. Pasca Danis berkicau soalitu, Tania mengatakan langsung meminta alamat email Danis.
"Kita minta alamat emailnya dan selang beberapa waktu Danis  menjawab dan menceritakan kronologi masalahnya," ujarnya.
Kendati begitu, Tania belum bias menyebutkan penyebab dari  complain Danis tersebut. Rencananya, setelah didalami, pihak Lazada akan menghubungi Danis untuk memastikan kesalahan tersebut.
"Kita belum bisa share. Nanti untuk teman-teman media ada sesi sendiri. Jadi kalau sudah kita didalami, kita akan hubungi pelanggannya dulu," katanya.


v  SUMBER:
 
       http://www.merdeka.com/teknologi/heboh-kasus-beli-iphone-dapat-sabun-lazada-lagi-kita-telusuri.html